March 10, 2012

ANALISIS KEMACETAN KOTA MEDAN

       Kemacetan di daerah perkotaan besar sering sekali terjadi. Apalagi Kota Medan. Orang Medan mana yang belum pernah merasakan sen... thumbnail 1 summary

       Kemacetan di daerah perkotaan besar sering sekali terjadi. Apalagi Kota Medan. Orang Medan mana yang belum pernah merasakan sensasi dari yang namanya ‘kemacetan’. Yup’s pastinya di kota Durian ini kemacetan bukan lagi hal yang asing dikalangan umum. Bahkan pemerintah sendiri sudah mencoba berbagai cara untuk mengatasi masalah yang menguji kesabaran semua orang ini. Dari yang mendirikan fly over, sampai merencanakan busway yang saat ini sedang dicanangkan tetap aja tidak dapat mengatasi masalah kemacetan ini.
            Nah, dari sini saya mulai mencoba melakukan survey mandiri. Walaupun surveynya kecil – kecilan sih, namun lumayanlah sedikit bisa membantu menemukan para penyebab kemacetan. Langsung saja….
  1. Angkutan kota
Walaupun saya adalah seorang angkoters sejati (maklum 14 tahun berhelat di dunia angkutan kota,hehe) dan mendukung adanya angkot, namun sering kali nih angkot membuat masalah. Para angkot mania biasanya sesuka mereka memberhentikan mobil kesayangan mereka ini untuk menaik-turunkan penumpang. Nah, ketika si penumpang naik atau turun otomatis memakan waktu, apalagi kalau si supir dan si penumpang ini debat masalah ongkos, waduh makin lama waktu yang dibutuhkan kendaraan di belakang si angkot untuk melanjutkan perjalanan mereka.
Saran : Bikin jalur khusus angkot, agar para angkot mania bisa bebas berhenti dan berdebat kapan pun dan dimana pun sesuka mereka.

2. Parkir sembarangan

Nah, ini adalah salah satu penyakit yang paling susah dihindarin. Yup’s, biasanya nih para pengguna mobil (gak semuanya loh..piss). Ketika mereka hendak berhenti membeli sesuatu, atau ada keperluan (nongkrong, main pees, atau numpang WC) karena merasa sudah berada dipinggir jalan dan pas buat markir, ya sudah dengan tanpa dosa dan bersalah langsung aja deh main parkir gitu aja. Padahal yang terjadi sebenarnya malah badan kendaraan mereka memakan sebagian badan jalan (bukan makan dalam arti yang berbeda loh. Ini hanya kiasan :) ) sehingga menyebabkan jalan yang awalnya 7 meter berkurang jadi 5,5 meter, lalu terjadilah fenomena orkestra klakson diantara para pengguna jalan.
Saran : Sebaiknya nih pemerintah bikin aturan parkir tu diawasin jangan hanya jadi aturan yang dibuat untuk dilanggar saja. Walah – walah…

3. Aturan di lampu merah

Nah, ini sangat sangat sangat sangat sering terjadi. Di kota Medan lampu merah bagi para pengendara adalah lokasi awal start. Jadi siapa pengendara yang bisa lewatin ban kendaraanya dari garis zebra cross adalah pemenang (ada – ada aja). Nah, di Medan para pendatang baru mungkin menganggap ini adalah hal yang tabu untyk dibicaraka, sedang bagi penghuni lama ini adalah hal yang seru untuk dilakukan. Walah – walah. Bahkan ni, ada istilah para driver Medan tu buta warna. Sulit membedakan warna hijau dan merah. Yang penting kendaraan jalan terus. (emang sih ada sebagian yang patuh, tapi kenyataan aslinya banyak yang gak patuhnya).
Saran : Sebaiknya di tiap lampu merah, sediakan palang pagar dengan sensor. Jadi ketika lampu menuju ke kuning, otomatis palang pagar akan memnutup dan membatasi gerak pengguna jalan (seperti palang pintu kereta api). :D
Mungkin 3 aja dulu deh. Maklum lagi banyak tugas kuliah. Kasihan ni blog terlantar lama.
O ya, semoga survey saya diatas bisa bermanfaat buat para pembaca…. :D 

---artikel ini ada juga di Sini ------

4 comments

  1. boleh juga infonya buat di pelajari, sukses selalu buat artikelnya ........

    ReplyDelete
  2. oke juga, mantap lah, semoga lancar .......

    ReplyDelete
  3. postingan yang menarik, kami juga punya artikel terkait 'Angkutan Kota' silahkan buka link ini
    http://repository.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/3315/1/Kommit2004_Sistem_Informasi_006.pdf
    semoga bermanfaat ya

    ReplyDelete

Blogwalker yang bijak selalu meninggalkan jejak berupa saran dan komentar :)