Kemacetan di daerah perkotaan
besar sering sekali terjadi. Apalagi Kota Medan. Orang Medan mana yang
belum pernah merasakan sensasi dari yang namanya ‘kemacetan’. Yup’s
pastinya di kota Durian ini kemacetan bukan lagi hal yang asing
dikalangan umum. Bahkan pemerintah sendiri sudah mencoba berbagai cara
untuk mengatasi masalah yang menguji kesabaran semua orang ini. Dari
yang mendirikan fly over, sampai merencanakan busway yang saat ini sedang dicanangkan tetap aja tidak dapat mengatasi masalah kemacetan ini.
Nah, dari sini saya mulai
mencoba melakukan survey mandiri. Walaupun surveynya kecil – kecilan
sih, namun lumayanlah sedikit bisa membantu menemukan para penyebab
kemacetan. Langsung saja….
- Angkutan kota
Walaupun saya adalah seorang angkoters sejati
(maklum 14 tahun berhelat di dunia angkutan kota,hehe) dan mendukung
adanya angkot, namun sering kali nih angkot membuat masalah. Para angkot
mania biasanya sesuka mereka memberhentikan mobil kesayangan mereka ini
untuk menaik-turunkan penumpang. Nah, ketika si penumpang naik atau
turun otomatis memakan waktu, apalagi kalau si supir dan si penumpang
ini debat masalah ongkos, waduh makin lama waktu yang dibutuhkan
kendaraan di belakang si angkot untuk melanjutkan perjalanan mereka.
Saran : Bikin jalur khusus angkot, agar
para angkot mania bisa bebas berhenti dan berdebat kapan pun dan dimana
pun sesuka mereka.
2. Parkir sembarangan
Nah, ini adalah salah satu penyakit yang
paling susah dihindarin. Yup’s, biasanya nih para pengguna mobil (gak
semuanya loh..piss). Ketika mereka hendak berhenti membeli sesuatu, atau
ada keperluan (nongkrong, main pees, atau numpang WC) karena merasa
sudah berada dipinggir jalan dan pas buat markir, ya sudah dengan tanpa
dosa dan bersalah langsung aja deh main parkir gitu aja. Padahal yang
terjadi sebenarnya malah badan kendaraan mereka memakan sebagian badan
jalan (bukan makan dalam arti yang berbeda loh. Ini hanya kiasan
) sehingga menyebabkan jalan yang awalnya 7 meter berkurang jadi 5,5
meter, lalu terjadilah fenomena orkestra klakson diantara para pengguna
jalan.
Saran : Sebaiknya nih pemerintah bikin
aturan parkir tu diawasin jangan hanya jadi aturan yang dibuat untuk
dilanggar saja. Walah – walah…
3. Aturan di lampu merah
Nah, ini sangat sangat sangat sangat
sering terjadi. Di kota Medan lampu merah bagi para pengendara adalah
lokasi awal start. Jadi siapa pengendara yang bisa lewatin ban
kendaraanya dari garis zebra cross adalah pemenang (ada – ada aja). Nah,
di Medan para pendatang baru mungkin menganggap ini adalah hal yang
tabu untyk dibicaraka, sedang bagi penghuni lama ini adalah hal yang
seru untuk dilakukan. Walah – walah. Bahkan ni, ada istilah para driver
Medan tu buta warna. Sulit membedakan warna hijau dan merah. Yang
penting kendaraan jalan terus. (emang sih ada sebagian yang patuh, tapi
kenyataan aslinya banyak yang gak patuhnya).
Saran : Sebaiknya di tiap lampu merah,
sediakan palang pagar dengan sensor. Jadi ketika lampu menuju ke kuning,
otomatis palang pagar akan memnutup dan membatasi gerak pengguna jalan
(seperti palang pintu kereta api).
Mungkin 3 aja dulu deh. Maklum lagi banyak tugas kuliah. Kasihan ni blog terlantar lama.
O ya, semoga survey saya diatas bisa bermanfaat buat para pembaca….
---artikel ini ada juga di Sini ------
:a:
ReplyDeleteboleh juga infonya buat di pelajari, sukses selalu buat artikelnya ........
ReplyDeleteoke juga, mantap lah, semoga lancar .......
ReplyDeletepostingan yang menarik, kami juga punya artikel terkait 'Angkutan Kota' silahkan buka link ini
ReplyDeletehttp://repository.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/3315/1/Kommit2004_Sistem_Informasi_006.pdf
semoga bermanfaat ya